BI Rate Berpotensi Turun, Bunga Kredit Belum Tentu Ikut Turun

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. (Tangkapan layar Youtube Solusi BCA)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Potensi penurunan suku bunga acuan pada tahun ini tidak serta merta bisa menurunkan bunga kredit perbankan. Kondisi ini terjadi karena banyak faktor mulai dari supply and deman, persaingan, cost of fund, hingga operating expenditure (opex).

Pernyataan itu disampaikann Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja yang disiarkan Youtube Solusi BCA, Kamis (22/2/2024). "Jadi, memang banyak faktor dalam melakukan adjusment bunga kredit," ucap Jahja.

Jahja menjelaskan, tingkat suku bunga Bank Indonesia (bi rate) mengacu pada bunga acuan The Fed. Persoalannya saat ini, Jahja menilai The Fed tidak konsisten dalam memutuskan penyesuaian Fed Rate.

Rights Issue Rp6,7 T, BTPN Libatkan Sumitomo, BCA, hingga BNI

Sebelumnya, dengan higher for longer, Jahja memperkirakan penurunan bunga acuan baru bisa terjadi pada 2025-2026. "Ternyata, berubah lagi jadi kemungkinan turun Mei-Juni tahun ini. Bahkan, jika inflasi AS tetap tinggi, penurunan Fed Rate bisa mundur lagi," kata Jahja.

Meski begitu, Jahja mengaku, BCA harus mempersiapkan diri jika penurunan bunga acuan terjadi. Salah satunya dengan menurunkan tingkat bunga deposito.

Namun, lanjut Jahja, hal tersebut tidak serta merta bisa menurunkan bunga kredit. Pasalnya, kata Jahja, saat bi rate sudah naik sekitar 2,25%, BCA tidak melakukan penyesuaian bunga kredit.

"Sebagian besar bank juga begitu. Beberapa mempertahankan bunga kreditnya karena likuiditas cukup, dan justru ada bank yang menurunkan bunga kredit," ujarnya.

Rilis Jadwal RUPS Tahunan, BCA Siapkan Agenda Pembagian Dividen

Bagi BCA, Jahja belum bisa memastikan apakah tahun ini akan melakukan penyesuaian bunga kredit atau tidak. "Jadi tidak bisa menjanjikan ya," kata Jahja menambahkan.

Sebagai informasi, berdasarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) yang berlaku mulai 28 Februari 2023, bunga kredit terbesar BCA ada di kredit retail yakni 8,1%. Kemudian disusul kredit korporasi 7,9%, sementara KPR 7,2% dan nonKPR 5,96%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//