Industri Semen Terkontraksi, Laba Semen Indonesia Anjlok jadi Rp471,8 Miliar

Pabrik Semen. (Dokumen Semen Indonesia)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terdampak kontraksi industri semen domestik. Ini bisa terlihat dari performa keuangannya dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (2/5/2024), baik pendapatan dan laba Semen Indonesia kompak turun. Secara rinci, pendapatan BUMN Semen ini turun 5,6% dari Rp8,9 triliun menjadi Rp8,4 triliun.

Sementara beban pokok pendapatannya turun lebih sedikit yakni 4,6% menjadi Rp6,2 triliun dari Rp6,5 triliun. Alhasil, laba kotor Semen Indonesia ikut turun 8,3% menjadi Rp2,2 triliun.

Tak berhenti disitu saja, ditambah beban-beban lainnya laba bersih perseroan anjlok 15,9% dari Rp561,6 miliar menjadi Rp471,8 miliar.

SIG Klaim Telah Kurangi Penggunaan Batu Bara untuk Produksi Semen

Menanggapi hal itu,Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni mengatakan, industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I-2024. "Terutama segmen semen kantong (ritel) yang berkontibusi sekitar 70% dari total pendapatan Semen Indonesia," kata Vita.

Menurut Vita, kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan perseroan.

Meski demikian, kata Vita, Semen Indonesia mampu menjaga profitabilitas melalui berbagai program pengelolaan biaya dan operational excellence, sehingga beban pokok pendapatan tercatat turun 4,9% yoy dan beban usaha tercatat 4,3% lebih rendah dari tahun lalu. Di samping inisiatif efisiensi biaya, Semen Indonesia juga berfokus pada pengelolaan arus kas sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga.

"Upaya-upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen, sehingga perseroan dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7%," kata ujar Vita.

Kompak Tumbuh Single Digit, Laba Bank BUMN Terkumpul Rp34,8 Triliun

Ke depan, Vita pun meyakini, perseroan optimis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik. Hal ini didorong oleh permintaan semen di beberapa sektor.

Muli dari pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit, dan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan membantu utilisasi kapasitas industri semen domestik.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//