Kinerja Keuangan Telkom Kembali Terpapar Investasi Telkomsel di GOTO

Oleh Issa Almawadi - korporat.com
22 April 2024 12:49 WIB
Gedung Telkom. (Dokumen Telkom)

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) harus mengalami penurunan laba dalam tiga bulan pertama tahun ini. Nilainya Rp6,1 triliun atau turun 4,7% dari periode sama 2023 Rp6,4 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, catatan itu sejalan dengan pendapatannya yang hanya tumbuh tipis 3,6% dari Rp36,1 triliun menjadi Rp37,4 triliun. Kemudian, Telkom juga harus menanggung kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Rp403 miliar dari sebelumnya untung Rp430 miliar.

Pos tersebut merupakan bagian dari investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dalam laporan keuangan itu dijelaskan, per 31 Maret 2024, Telkomsel menilai investasi di GOTO menggunakan nilai pasar Rp69 per saham.

Kontribusi Telkomsel dan Investasi di GOTO dalam Laba Telkom Rp24,6 Triliun

Meski begitu, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menilai kinerja perseroan yang cukup memuaskan di tengah kondisi industri yang kian menantang. "Telkom optimis apa yang tengah dilakukan saat ini akan memberikan output yang positif untuk keberlanjutan perusahaan di waktu mendatang," kata Ririek dikutip Senin (22/4/2024).

Secara rinci, Ririek menyampaikan, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif Rp28,5 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat. Hal ini didukung oleh pertumbuhan digital business sebesar Rp19,7 triliun atau tumbuh 8,6% YoY.

"Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 14,4% YoY menjadi 4.823.809 TB," tuturnya.

Bernilai Rp3,44 T, Telkom Alihkan Bisnis Data Center ke Entitas di Singapura

Telkomsel, kata Ririek, juga terus fokus pada produktivitas pangsa pasar dengan jumlah pelangan seluler mencapai 159,7 juta atau tumbuh 5,7% YoY dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,9 juta pada akhir Maret 2024.

Di sisi lain, dalam kurun tiga bulan pertama 2024, total belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan mencapai Rp5,1 triliun atau 13,6% dari total pendapatan.

Ririek menjelaskan, anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//