Melesat 33 Persen, Laba Bank Mandiri 2023 Sentuh Rp41,2 Triliun

Oleh Andry Winanto - korporat.com
01 Februari 2024 13:15 WIB
Foto: Dok. Bank Mandiri

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk. melaporkan penghimpunan laba konsolidasi pada sepanjang 2023 adalah sebesar Rp55,1 triliun.

Nilai itu melesat 33,7% year on year (yoy) dibandingkan dengan periode 2022 yang sebesar Rp41,2 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan capaian ini selaras dengan kondisi ekonomi nasional yang masih resilien menghadapi volatilitas di tahun lalu.

“Dari berbagai tantangan Indonesia tetap memiliki daya tahan yang baik didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga,” ujarnya dalam paparan kinerja hari ini, Rabu (31/1/2024).

Gaji PNS Resmi Naik, Ini Rinciannya

Menurut Darmawan, kredit perseroan tumbuh 16,3% menjadi Rp1.398,1 triliun atau berada di atas industri yang rata-rata 10,3%.

Disebutkan bahwa pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun.

“Sementara untuk segmen small medium enterprise (SME) naik 14% menjadi Rp77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4% menyentuh Rp 168 triliun,” tuturnya.

Bukuan positif intermediasi menopang peningkatan aset perseroan sebesar 9,12% hingga menyentuh Rp 2.174,2 triliun. Hasil itu lebih baik dari posisi akhir 2022 yang sebesar Rp.1992,5 triliun.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) secara bank only turun sebesar 86 basis points (bps) ke level 1,02%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384%.

“Kinerja keuangan on track diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan,” kata dia.

Dari sisi likuiditas, dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78% menjadi Rp1.577 triliun. Adapun, pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 7,05%.

Secara terperinci, pertumbuhan giro sebesar 7,92% menjadi Rp585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19% menjadi Rp587 triliun.

Tren kenaikan ini membuat komposisi dana murah terus meningkat mencapai 74,3% secara konsolidasi dan 79,4% secara bank only, serta berkontribusi menjaga biaya dana atau cost of fund secara bank only di level yang rendah sebesar 1,75%.

“Peningkatan dana murah tidak terlepas dari inisiatif digital Bank Mandiri di sepanjang tahun 2023,” tutup Darmawan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//