Menperin Lobi Konglomerat Turki Tambah Investasi di RI

Pertemuan Menperin Agus Gumiwang dengan konglomerasi Turki, SANKO Holding. (Dokumen Kemenperin)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita sedang dalam misi penting di Istanbul, Turki. Yakni, mendorong perusahaan Turki untuk menambah investasinya di Indonesia.

Salah satu perusahaan yang ditemui Menperin adalah SANKO Holding, konglomerasi manufaktur terbesar di Turki yang dikenal secara global sebagai penghasil tekstil hingga produsen energi terbarukan.

SANKO Holding mempekerjakan sekitar 14.000 tenaga kerja, beroperasi di 11 sektor berbeda, dan mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara. Sektor-sektor unggulan dari SANKO Holding meliputi industri tekstil, pengemasan, energi, konstruksi, semen dan bangunan, serta real estate.

Di bidang tekstil, SANKO Textile merupakan salah satu pemimpin global dalam produksi benang dan kain.Di bidang tekstil, SANKO Textile merupakan salah satu pemimpin global dalam produksi benang dan kain. "Dalam pertemuan kemarin, kami mendorong SANKO Holding untuk memperluas investasinya ke sektor hilir, juga ke sektor energi," ujar Agus di Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Industri Semen Terkontraksi, Laba Semen Indonesia Anjlok jadi Rp471,8 Miliar

Kepada SANKO Holding, Menperin mendorong untuk berinvestasi pada sektor hilir, salah satunya industri pengolahan tuna dan galangan kapal. Hal ini mengingat SANKO akan mengembangkan budi daya tuna di Biak, Papua serta membuat kapal pengolah tuna.

Tuna adalah komoditas yang sangat melimpah di sekitar Biak, Papua sehingga masih sangat potensial untuk membangun industri pengolahan tuna di wilayah tersebut.

Menperin juga mengundang Sanko Enerji, anak perusahaan Sanko Holding, untuk berinvestasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia, yang saat ini memiliki tingkat utilisasi rendah.

"Terdapat sekitar 69 bendungan di Indonesia yang belum termanfaatkan secara optimal, sehingga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan SANKO Holding untuk mengembangkan lini energinya di Indonesia," kata Agus menjelaskan.

Lindungi Industri Dalam Negeri, KPPI Luncurkan Situs Ramah Pengguna

SANKO Enerji saat ini telah memiliki sejumlah pembangkit listrik dari hydroelectric, angin, dan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.000 MW. Peluang investasi yang ditawarkan oleh Menperin juga mendorong SANKO Holding untuk berpartisipasi dalam produksi energi terbarukan, sebagai salah satu upaya mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia pada 2060.

"Pihak SANKO menyambut baik tawaran tersebut dan akan membicarakan hal ini lebih lanjut," kata Menperin.

Selain itu, SANKO Holding juga memiliki industri tekstil dan kemasan yang juga perlu didorong investasinya di Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, total investasi Turki di Indonesia pada kurun waktu 2019 hingga 2023 mencapai US$42,758 Juta, menempatkan Turki pada urutan ke-43 di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Artinya, masih terdapat peluang yang masih sangat besar bagi perusahaan-perusahaan asal Turki untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//