Performa Adaro Minerals Tak Sanggup Kerek Laba Bersih Adaro

Ilustrasi. (Dokumen Dinas ESDM Kalimantan Utara)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk harus mencatat penurunan laba hingga 34,17% di sepanjang 2023. Nilainya menjadi US$1,64 miliar atau setara Rp25,79 triliun (kurs JISDOR Rp15.715 per US$) dari tahun sebelumnya US$2,81 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pencapaian laba bersih itu sejalan dengan melemahnya pendapatan usaha. Sepanjang 2023, Adaro mengumpulkan pendapatan US$6,52 miliar atau turun 19,51% dari US$8,1 miliar.

Kondisi tersebut harus tertekan dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang mencapai US$3,98 miliar. Pada tahun sebelumnya, pos keuangan ini masih tercatat US$3,45 miliar.

Royalti Batu Bara Kerek PNBP, Adaro Klaim Bayar US$1,17 Miliar

Meski bukan dalam performa yang baik, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro, Garibaldi Thohir justru senang atas pencapaian perseroan pada 2023. Terutama dari sisi skala volume produksi dan efisiensi operasional.

Selain itu, kata Garibaldi, investasi pada bisnis nonbatu bara termal juga memperlihatkan perkembangan yang baik. "Termasuk bisnis batu bara metalurgi yang meliputi 17% pendapatan perseroan," ucap Garibaldi, Kamis (29/2/2024).

Dia pun optimistis prospek Adaro ke depan dengan adanya diversifikasi sumber pendapatan.

Adaro Minerals

Dalam saat yang bersamaan, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk justru mencatat performa keuangan yang positif. Sepanjang 2023, perseroan meraup pendapatan usaha US$1,08 miliar, tumbuh 19,47% dari US$908,14 juta pada 2022.

Dari sini, anak usaha Adaro dengan kepemilikan saham 84% itu menghimpun laba bersih US$441,02 juta atau setara Rp6,93 triliun. Angka tersebut naik 32,75% dari periode 2022 US$332,21 juta.

Harga Batu Bara 'Longsor', PTBA dan Adaro Minerals Optimalkan Ekspor

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Minerals, Arianto Rachmat menuturkan, kinerja keuangan maupun operasional perseroan pada 2023 cukup memuaskan. "Profitabilitas perseroan ditopang harga batu bara metalurgi dan kenaikan volume serta efisiensi biaya," ujar Arianto.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//