Sesuai Prediksi Manajemen, Produsen Tolak Angin Catat Penurunan Laba
KORPORAT.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) harus puas menutup tahun 2023 dengan penurunan laba. Angkanya Rp950,65 miliar atau turun 13,89% dari periode 2022 Rp1,1 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (19/2/2024), penurunan laba produsen Tolak Angin itu sejalan dengan penurunan penjualannya. Pada periode ini, nilai penjualan perseroan mencapai Rp3,56 triliun atau turun 7,77% dari Rp3,86 triliun di 2022.
BTN Catat Laba Bersih Rp3,5 Triliun pada 2023Alhasil, laba bruto perseroan menjadi Rp2,02 triliun meski beban pokok penjualan juga turun dari Rp1,69 triliun menjadi Rp1,55 triliun.
Salah satu penyumbang penurunan laba bersih juga munculnya beban lain-lain yang mencapai Rp78,62 miliar. Angka itu naik berkali-kali lipat dibandingkan 2022 yang hanya Rp14 juta.
Secara rinci, beban lain-lain itu terbentuk atas rugi selisih kurs Rp42,84 miliar dan penambahan cadangan kerugian kredit ekspektasian Rp35,77 miliar.
Berkat Laba Jumbo, Sepasang Bank BUMN Kompak Pecahkan Rekor SahamKinerja keuangan perseroan sejatinya sudah diprediksi manajemen. Dalam paparan publik 29 November 2023 lalu, manajemen Sido Muncul menilai, penjualan dan laba bersihnya akan turun 10%.
Namun tahun ini, manajemen Sido Muncul optimistis bisa menumbukan penjualan dan laba bersihnya di atas 10%.
Komentar (0)
Login to comment on this news