8 dari 19 Saham Baru IPO Terkoreksi, Investor Harus Lebih Selektif

Ilustrasi. (Dokumen BNI Sekuritas)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Investasi saham yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), tak selalu menguntungkan bagi para investornya. Termasuk yang terjadi dengan sebagian dari 19 saham di tahun ini.

Dari data yang diolah Fakta.com, tercatat ada delapan saham yang performa harganya terkoreksi. Sebagian besar bahkan sudah turun lebih dari 50% dari harga perdana saat pencatatan.

Sebut saja PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI). Harga saham pertama yang tercatat tahun ini pada 5 Januari 2024 sedang betah bertahan di level Rp50 atau turun 50% dari harga perdananya Rp100.

Begitu juga dengan PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) yang hingga sesi I hari ini (Rabu, 6/3/2024) sudah turun 53,25% dari harga perdana Rp338 menjadi Rp158.

Perlindungan Investor Saham Baru IPO, Bursa Hanya Bisa Suspensi?

Selain itu ada juga PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) dengan penurunan harga 50,49% dari Rp103 menjadi Rp51. Serta saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) yang turun 66,55% menjadi Rp93 dari harga perdananya Rp278.

Lantas, kenapa hal itu bisa terjadi?

Dalam artikel RHB TradeSmart, saham yang baru tercatat (initial public offering/IPO) kerap mendapat antusias dari para investor. Pasalnya, sebagian besar saham IPO punya pertumbuhan harga yang besar pada masa awal perdagangannya.

Namun jangan dilupakan juga soal fluktuasi harga. Menurut RHB TradeSmart, sentimen ini terjadi karena dorongan arus penurunan di bursa tanpa melihat nilai IPO perusahaan itu sendiri.

Masuk Efek Tidak DIjamin, Harga Empat Saham Langsung Anjlok

Agar tidak terjebak dengan kerugian, para investor harus tahu beberapa cara dalam memilih saham IPO. Seperti disampaikan RHB TradeSmart, beberapa tip tersebut salah satunya memahami bisnis dari perusahaan IPO.

Kemudian, membaca prospektus perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan risikonya. Hingga menyelidiki tim manajemen perusahaan.

Meski begitu, RHB TradeSmart merekomendasikan untuk tidak membeli saham IPO saat perdagangan perdana. "Tunggulah saham ini beredar di bursa sampai momen harganya anjlok," tulis RHB TradeSmart.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//