Adaro Tak Pernah Absen Beri Dividen Sejak IPO 2008

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk menetapkan 48,75% dari laba bersihnya di 2023 US$1,6 miliar sebagai dividen. Total nilainya US$800 juta.

Mengutip hasil keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), total nilai dividen itu terdiri dari dividen tunai US$400 juta dan sisanya US$400 juta sebagai dividen interim yang telah dibayarkan pada 12 Januari 2024.

Adapun sisa laba Adaro yang sebesar US$841,4 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.

Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir menerangkan, dividen menjadi komitmen perseroan untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang sahamnya. Selain itu, kata dia, Adaro juga memutuskan untuk membeli Kembali (buyback) saham ADRO.

Performa Adaro Minerals Tak Sanggup Kerek Laba Bersih Adaro

Pembagian dividen Adaro ini telah efektif per 15 Mei 2024. Selanjutnya, pemegang saham yang berhak mendapat dividen tersebut mesti tercatat pada 29 Mei 2024 pukul 16:00 WIB.

Adapun, Adaro menetapkan 5 Juni 2024 sebagai tanggal pembayaran dividen tersebut.

Dengan keputusan itu, maka Adaro telah mempertahankan tradisi pembagian dividen sejak pertama kali tercatat (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2008.

Bahkan dalam laporan tahunan 2023 terungkap, Adaro yang sempat di siklus industri terendah, tidak pernah mengabaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Royalti Batu Bara Kerek PNBP, Adaro Klaim Bayar US$1,17 Miliar

Secara kumulatif sejak tahun 2008, Adaro telah membayarkan sekitar US$3,9 miliar dividen dengan rasio pembayaran rata-rata 49%.

Pada RUPST pada tahun 2023, Adaro menyetujui pembayaran dividen total US$1 miliar, atau setara dengan 40,11% laba tahun 2022 yang mencapai US$2.493 juta.

Meski begitu, manajemen Adaro menegaskan, pihaknya selalu berhati-hati dalam pendekatan terhadap pembelanjaan modal demi menjaga keseimbangan antara dana yang diinvestasikan untuk memanfaatkan peluang dan pengembalian yang dibayarkan kepada pemegang saham.