Empat Bank BUMN Bakal Setor Dividen Rp49,4 Triliun ke Kas Negara

Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Empat bank milik negara (BUMN) telah menyelesaikan rapat umum pemegang saham tahunan atau RUPST masing-masing. Hasilnya, semua kompak membagi dividen kepada para pemegang sahamnya.

Kabar terakhir datang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri menetapkan rasio dividen 60% dari laba bersih 2023.

Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai kisaran Rp353,95 naik 33% secara year on year (YoY).

Total nilainya Rp33,03 triliun. "Besaran dividen tersebut telah sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk berkontribusi secara optimal kepada pembangunan Tanah Air, serta konsistensi perseroan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, Kamis (7/3/2024).

Ini Bocoran Rasio Dividen Bank Mandiri dan BNI

Dari nilai tersebut, total dividen yang dibagikan kepada pemerintah atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri menjadi Rp17 triliun. Dana tersebut akan disetorkan kepada ekening kas umum negara.

Sebelum Bank Mandiri, tiga saudaranya yang juga tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga telah menetapkan dividen. Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan nilai dividen Rp48,1 triliun atau setara dengan Rp319 per saham.

Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, dividen tersebut sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024. Saat itu, bank spesialis kredit mikro telah membagikan Rp12,67 triliun atau sebesar Rp84 per saham.

"Sisa jumlah dividen tunai Rp35,43 triliun atau Rp235 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham," ujar Sunarso.

Mau THR dari Dividen BRI dan BNI? Silakan Simak Syarat dan Jadwalnya!

Sunarso juga mengungkapkan, dividen yang disiapkan perseroan juga akan mengalir ke kas negara. Atas kepemilikan 53,19% saham BRI, negara akan menerima jatah sekitar Rp Rp25,71 triliun.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyetujui pembagian dividen sebesar 50% dari laba bersih tahun buku 2023, senilai total Rp10,45 triliun.

Nilai pembagian dividen naik 42,76% dari total dividen tahun buku 2022 senilai Rp7,32 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan sebesar Rp280,49.

"Kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 50% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan Perseroan yang terus membukukan kinerja positif dengan capaian laba bersih senilai Rp20,9 triliun di 2023," tutur Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar.

Adapun memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen sebesar Rp6,27 triliun ke rekening kas umum negara.

Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, mulai konsisten dalam menyisihkan labanya sebagai dividen untuk para pemegang saham. Untuk tahun buku 2023, BTN memutuskan rasio dividen 20% atau setara Rp700,19 miliar.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu menyampaikan, nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp49,89 per saham. "Ini merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan kontribusi ke pemerintah dan meningkatkan shareholders value kepada investor," kata Nixon.

Sebagai informasi, mengacu porsi kepemilikan saham, maka pemerintah akan mendapat jatah dividen BTN Rp420,11 miliar. Angka itu sesuai dengan persentase saham milik pemerintah sebesar 60%.

Sebar Laba Rp700,19 Miliar, Begini Historikal Dividen BTN Sejak 2019

Atas catatan itu, maka tahun ini kas negara akan bertambah Rp49,4 triliun dari dividen empat bank BUMN tersebut. Jumlah itu naik 21,61% dari jatah dividen pemerintah dari tahun buku 2022 Rp40,62 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//