Arah IHSG Terkini Setelah Kurang Bergairah dalam Satu Bulan
KORPORAT.COM, Jakarta - Pasar modal tanah air sedang kurang bergairah. Setidaknya hal itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sebulan terakhir.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG per 22 November 2024 berada di level 7.195,57. Angka itu longsor 7,42% dari posisi 21 Oktober 2024 dengan level 7.772,6.
IHSG di Antara FCA dan The Fed, Apa Iya Bisa Balik ke 7.000?Masih dari data BEI, penurunan IHSG turut menggerus kapitalisasi pasar bursa. Posisi terakhir angkanya sebesar Rp12.053 triliun atau hangus Rp835 triliun dibandingkan posisi 25 Oktober 2024.
Tak hanya itu saja, nilai rata-rata transaksi harian juga amblas. Nilainya berkurang Rp1,63 triliun dari Rp11,56 triliun menjadi Rp9,93 triliun.
Adapun aksi jual (net sell) investor asing masih stabil di angka Rp3,6 triliun.
Lantas, bagaimana proyeksi IHSG hari ini?
Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli menyampaikan, IHSG masih bergerak mixed on oversold area. Dalam hal ini, Rusli menjelaskan, indikator MFI optimized, indikator CMO optimized dan indikator Wiiliam optimized masih cenderung bergerak naik.
Meski begitu, IHSG ini berada di bawah center line pada Bollinger Bands Optimized. "Saat ini rata-rata volume sisi demand di bawah rata-rata volume sisi supply dan asing net sell dengan sebaran volume terbanyak baik sisi demand dan supply berada sekitar level saat ini," kata Rusli dalam risetnya, Senin (25/11/2024).
Sentuh Level Terendah Baru, IHSG Makin Betah di Bawah 7.000Pada periode weekly, Rusli menambahkan, koreksi indikator MFI optimized mulai terbatas, indikator RSI Optimized dan indikator William optimized cenderung naik.
Sementara itu, Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7.119 dan resistance pada level 7.242. "Pasar akan mencermati risalah dari FOMC minutes serta data PCE inflasi US pada Oct-24," bunyi riset Reliance.
Komentar (0)
Login to comment on this news