Defisit Tembus Rp401,8 Triliun, APBN Makin Tekor Jelang Akhir Tahun
KORPORAT.COM, Jakarta - Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 kian melebar. Hingga akhir November 2024 angkanya mencapai Rp401,8 triliun atau setara 1,81% dari total PDB.
Data itu tertuang dalam pemaparan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Desember 2024, Rabu (11/12/2024).
Meski begitu, Sri Mulyani menjelaskan, defisit APBN ini masih dalam situasi yang terkendali. "Terlebih dorongan kebijakan fiskal ekspansif yang terukur untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan melindungi masyarakat secara berkelanjutan," kata Sri Mulyani.
Pembiayaan Utang APBN dari SBN Bertambah Rp8,05 TriliunJika melihat ke belakang, defisit APBN 2024 baru terjadi pada Mei 2024. Saat itu angkanya masih di level Rp21,8 triliun atau setara 0,1% dari PDB.
Sementara, dalam periode Januari-April 2024, APBN masih mencatat surplus dan sempat mencapai Rp75,5 triliun atau 0,33% dari PDB.
Berikut rincian surplus/defisit APBN di sepanjang tahun ini:
Melalui akun Instagram-nya, Sri Mulyani juga menilai, defisit APBN terkini itu setara 76,8% dari batas defisit dalam UU APBN 2024. Dalam APBN 2024, defisit ditetapkan Rp522,8 triliun.
Sri Mulyani juga mengatakan, hingga November 2024, postur APBN mengalami tekanan belanja yang cukup besar sementara saat ini pendapatan negara baru akan mulai pulih kembali.
Pendapatan negara hingga November 2024 sebesar Rp2.492,7 triliun, atau baru mencapai 89% dari target. Namun dibandingkan dengan pendapatan di tahun lalu, angka tersebut naik 1,3%.
Dari sisi penerimaan pajak, sampai dengan November 2024, penerimaan pajak mencapai Rp1.688,93 triliun, atau sebesar 84,92%.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mengungkapkan kinerja perpajakan pada umumnya masih on track kecuali pada PPh Migas.
Hal ini juga dibuktikan dengan penerimaan pajak sejak awal tahun 2024 menunjukkan tren yang positif.
Seperti diketahui, penerimaan pajak selalu melebih target dalam tiga tahun terakhir. Namun dengan pencapaian per November baru 84,92%, apakah target tahun ini bakal tercapai?
Di sisi lain, Menkeu mengatakan belanja negara hingga akhir November 2024 mencapai Rp2.894,5 triliun. Angka ini sebesar 87% dari pagu anggaran yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
Tanpa Tapera, Pemerintah Punya Alokasi APBN untuk Perumahan RakyatRealisasi belanja negara mendukung program prioritas seperti perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yang mencerminkan komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya.
Komentar (0)
Login to comment on this news